Tips Merawat Kulit Lansia
Seiring dengan bertambahnya usia, kulit tentu saja mengalami sejumlah perubahan. Bagaimana penampilan kulit akan tergantung pada beberapa faktor, yaitu gaya hidup, diet, faktor keturunan, dan kebiasaan pribadi lainnya (seperti merokok, atau minum alkohol).
BACA JUGA: Hilangnya Pigmentasi Pada Kulit, Berbahayakah?
Perubahan kulit yang terjadi saat menua
- Kulit kasar, kering, dan kusam
- Terjadi pertumbuhan tumor jinak seperti keratosis seboroik dan angioma ceri.
- Kulit wajah mengendur, terutama di sekitar mata, pipi, dan rahang.
- Kulit semakin tipis, mudah memar, dan elastisitas kulit menurun.
- Timbul bintik-bintik keunguan atau yang sering disebut purpura senilis. Paling sering muncul di lengan dan tungkai karena kulit orang tua semakin menipis.
- Muncul dermatitis stasis pada tungkai (lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia) yang ditandai dengan kulit yang kemerahan, kering serta gatal.
- Mudah Timbul infeksi pada kulit seperti skabies atau infeksi jamur.
Bagaimana perawatan kulit pada lansia?
Secara umum, para lansia memerlukan perawatan kulit khusus karena kulit yang menua sangat tipis dan kering. Jika menjadi terlalu kering, kulit para lansia rawan retak dan mengalami peradangan (dermatitis). Hal ini memudahkan masuknya bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Ini yang harus diperhatikan saat merawat lansia:
- Jangan terlalu sering mandi.
- Apabila mandi air hangat, jangan terlalu lama, cukup 10 menit.
- Gunakan sabun yang kadar pelembapnya tinggi
- Aplikasikan pelembap ke kulit setelah mandi.
- Berhati-hatilah agar tidak mengalami luka baring, terutama bagi lansia yang sudah tidak dapat mengontrol BAK dan BABnya. Lansia butuh sering berubah posisi (miring kanan kiri) untuk menghindari terjadinya borok akibat tekanan.
BACA JUGA: Dermatitis Kontak dan Hubungannya Dengan Profesi
Selain perawatan kulit yang khusus, para lansia sebaiknya:
- Tidak merokok atau berhenti merokok sama sekali
- Hindari terlalu sering terkena pajanan matahari.
- Tetap terhidrasi dengan baik dengan minum air putih lebih banyak
Anda juga harus memperhatikan kemungkinan kondisi kulit yang mengalami infeksi. Konsultasi langsung pada dokter spesialis kulit dan kelamin jika Anda menemukan kondisi kulit yang dicurigai.