PERDOSKI

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN INDONESIA

Indonesian Society of Dermatology And Venereology (INSDV)

PROFIL PASIEN PRURITUS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN DIVISI DERMATOLOGI GERIATRI RSCM JAKARTA TAHUN 2008-2013

Share:

Dua dari tiga pasien usia lanjut mengeluhkan pruritus sebagai keluhan utama. Pruritus pada usia lanjut dapat menyebabkan kualitas hidup yang rendah. Pruritus tidak hanya disebabkan oleh dermatosis, namun juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit sistemik, sehingga mencari etiologi yang mendasarinya menjadi tantangan tersendiri.

Tujuan makalah ini untuk mengetahui sebaran sosiodemografis pasien pruritus, serta penyebab pruritus pada pasien yang datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin Divisi Dermatologi Geriatri RS Cipto Mangunkusumo Jakarta antara tahun 2008-2013.
Metode retrospektif menggunakan catatan rekam medik pasien poliklinik.Seluruh pasien berusia 60 tahun atau lebih dengan kelainan pruritus tanpa dermatosis primer selama tahun 2008-2013 diikutsertakan dalam penelitian.

Terdapat 127 pasien pruritus tanpa dermatosis primer selama periode tersebut. Perempuan lebih banyak daripada laki-laki (59,84%; 40,16%). Kelompok usia terbanyak adalah 60-65 tahun (36,22%). Pada setiap kelompok usia, xerosis cutis (63,78%) merupakan penyebab terbanyak, diikuti oleh pruritus senilis (19,69%), pruritus karena penyakit sistemik (7,87%), dan pruritus akibat penyebab lainnya (8,66%). Riwayat penyakit penyerta terbanyak adalah hipertensi (25,26%).

Penelitian retrospektif ini menggambarkan profil pasien pruritus di Poliklinik Kulit dan Kelamin Divisi Dermatologi Geriatri RSCM antara tahun 2008-2013. Xerosis cutis merupakan penyebab terbanyak kasus pruritus pada usia lanjut setiap tahun.


Kata kunci: pruritus dermatologi geriatri xerosis cutis

Valorant cheats
uluslararası evden eve nakliyat bloons td 5 unblockedsiverek haber son dakika kahoot bot spammer unblocked redspot tv