PERBANDINGAN KOLONISASI BAKTERI DAN TANDA INFEKSI SECARA KLINIS PADA LUKA PASCAEKSISI SHAVE KERATOSIS SEBOROIK YANG DIIRIGASI DAN TIDAK DIIRIGASI LARUTAN NaCl 0,9%
Prosedur bedah minor yang menghasilkan luka superfisial salah satunya adalah eksisi shave yang dilakukan pada kasus keratosis seboroik (KS). Tindakan irigasi luka diharapkan dapat mengoptimalkan penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kolonisasi bakteri dan tanda infeksi secara klinis pada luka pascaeksisi shave KS yang diirigasi dan tidak diirigasi larutan NaCl 0,9%. Penelitian ini merupakan suatu uji klinis acak terbuka, dengan menggunakan perhitungan sampel analitik kategorik yang membagi jumlah sampel menjadi 2 kelompok masing-masing 14 sampel. Kelompok I yang diberi larutan NaCl 0,9%, dan kelompok II yang tidak diberi NaCl 0,9%. Pada kedua kelompok dilakukan penegakan diagnosis KS, selanjutnya dilakukan tindakan eksisi shave. Pengamatan dilakukan pada hari ke-2 dan ke-7 pascatindakan dengan dilakukan kultur bakteri pada hari ke-2 dan evaluasi tanda-tanda infeksi secara klinis pada hari ke-7 pascatindakan. Berdasarkan pengamatan, tidak ditemukan tanda-tanda infeksi secara klinis pada kedua kelompok Hasil penelitian ini menunjukkan kolonisasi bakteri >105 pada kelompok I ditemukan pada 9 luka (64,3%), sedangkan pada kelompok II ditemukan pada 12 luka (85,7). Perbandingan antara dua kelompok tersebut secara uji statistik memberikan hasil yang tidak bermakna (p>0,05). Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya perbedaan yang bermakna dalam jumlah kolonisasi bakteri dan tanda-tanda infeksi secara klinis antara luka yang diirigasi dengan tidak diirigasi NaCl 0,9%.
Kata kunci: infeksi kolonisasi bakteri luka superfisial NaCl 0 9%