AKNE VULGARIS DERAJAT BERAT DISERTAI DERMATITIS KONTAK ALERGI
Akne vulgaris adalah kelainan kulit pada unit pilosebaseus, yang dalam patogenesisnya melibatkan defek pada keratinisasi epidermis, sekresi androgen, fungsi kelenjar sebasea, pertumbuhan Propionibacterium acnes, peradangan, dan imunitas. Akne vulgaris secara umum terjadi pada usia remaja, baik laki-laki maupun perempuan, dengan puncak usia pertengahan hingga akhir masa remaja. Pada pasien perempuan dengan akne vulgaris berat, harus selalu dipikirkan mengenai kondisi hiperandrogenisme. Berbagai modalitas terapi diperlukan untuk mengobati akne vulgaris, baik secara oral maupun topikal. Penggunaan produk topikal dapat menyebabkan efek simpang, terutama dermatitis kontak alergik. Dilaporkan satu kasus akne vulgaris derajat berat disertai dermatitis kontak alergi pada seorang perempuan usia 15 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Pemeriksaan fisis didapatkan 80 lesi komedo, 50 lesi pustul, dan 6 lesi nodus. Dermatitis kontak alergik didasarkan pada riwayat penggunaan salep 2-4 serta kombinasi krim betametason valerat dan neomisin sulfat. Pada pasien didapatkan tanda hiperandrogenisme, sehingga dilakukan pemeriksaan ultrasonografi dan kadar hormon testosteron. Penurunan jumlah lesi total akne dicapai setelah 2 bulan terapi menggunakan kombinasi antibiotik oral dan topikal serta terapi hormonal.
Kata kunci: akne vulgaris derajat berat dermatitis kontak alergi