Monkeypox, Ketahui Gejala dan Penanganannya
Belum lama ini, negara tetangga yaitu Singapura, digemparkan dengan adanya kasus monkeypox yang menyerang penderita asal Nigeria. Perawatan pasien di ruang isolasi efektif mencegah penyebaran virus.
Apa itu Monkeypox?
Monkeypox merupakan penyakit langka akibat infeksi virus monkeypox yang ditularkan melalui binatang (zoonis). Di Afrika, transmisi ke manusia pernah terjadi melalui monyet yang telah terinfeksi, tikus Gambia, tupai, dan binatang pengerat lain yang kemungkinan besar merupakan inang utama dari virus.mo
Meskipun bersifat zoonis, namun penularan antar manusia masih mungkin terjadi, walaupun jarang.
Awalnya, penyakit ini ditemukan pada koloni kera penelitian di Denmark pada tahun 1958. Sejak saat itu, penyakit ini dinamakan monkeypox.
Sejak 1970, tercatat ada 10 negara di Afrika yang pernah ditemukan kasus ini. Selain itu di Amerika Serikat, Inggris dan Israel juga pernah terdapat kasus monkeypox. Hingga yang terkini, monkeypox sampai ke Asia yaitu Singapura pada bulan Mei 2019 ini. Sampai saat ini belum ada kasus monkeypox di Indonesia. Namun demikian, Anda tetap harus waspada apabila ingin mengadakan perjalanan ke luar negeri.
Bagaimana Cara Penularan Monkeypox?
Karena bersifat zoonis, maka penularan terjadi dari kontak dengan hewan pembawa virus melalui beberapa cara berikut:
- Melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang terinfeksi.
- Cakaran atau gigitan hewan.
- Mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi virus.
Kontak antara manusia dengan manusia yang terinfeksi jarang terjadi, namun tetap perlu diwaspadai.
Virus dapat masuk melalui saluran pernafasan, kulit (melalui luka atau trauma di kulit), dan selaput lendir (mata, mulut, hidung).
Gejala Monkeypox
Masa inkubasi virus ini di dalam tubuh manusia umumnya terjadi dalam kurun waktu 6-16 hari, namun pada beberapa kasus bisa berkisar antara 5-21 hari.
Monkeypox ini memiliki dua gejala berbeda sesuai fasenya, yaitu fase fase prodromal dan fase erupsi.
1. Fase Prodromal
Fase ini disebut juga fase invasi, yang umumnya berlangsung hingga 5 hari. Pada fase ini penderita mengalami demam disertai sakit kepala hebat, lemas, nyeri punggung dan otot dan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar ketiak, leher, selangkangan.
2. Fase Erupsi
Di fase inilah ruam mulai muncul, yaitu 1-3 hari setelah demam, dengan tanda-tanda sebagai berikut:
- Pada sebagian besar kasus, ruam kulit awal berupa bercak kemerahan dimulai pada area wajah & menyebar ke bagian tubuh lain secara bertahap:
- Telapak tangan, telapak kaki
- Selaput mulut
- Sebagian kecil kasus menyebar ke area genital, selaput mata, dan kornea
- Lesi/ruam berkembang secara bertahap dengan bentuk awal berupa bercak/bintik kemerahan, diikuti dengan lenting berisi cairan, lenting berisi nanah, hingga keropeng.
- Dapat berlangsung hingga 3 minggu sampai seluruh ruam menghilang
- Penderita dapat menularkan monkeypox sejak timbulnya lesi hingga seluruh keropeng telah rontok.
Secara klinis, monkeypox memiliki kemiripan ciri dengan beberapa penyakit lain seperti cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, sifilis dan alergi obat, sehingga terkadang sulit ditegakkan diagnosisnya.
Penanganan Monkeypox
Bila Anda atau keluarga Anda mengalami gejala-gejala yang serupa dengan monkeypox, segera periksakan diri ke dokter, agar dapat dipastikan diagnosisnya. Monkeypox adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting). Pengobatan dilakukan guna meringankan gejala yang muncul. Untuk menghindari penyebaran, penderita akan dirawat di ruang isolasi.
Monkeypox pada dasarnya bukan penyakit mematikan, namun tingkat keparahan dan komplikasi dapat menjadi lebih berat apabila terjadi pada anak-anak.
Hingga saat ini belum tersedia vaksin maupun pengobatan khusus bagi kasus monkeypox.
Monkeypox Bisa Dicegah!
Lakukan langkah-langkah berikut untuk meminimalkan risiko tertular monkeypox:
- Selalu menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan menggunakan air dan sabun.
- Hindari kontak langsung dengan hewan pembawa virus yaitu tikus, primata, dan hindari konsumsi darah atau daging yang tidak dimasak dengan matang.
- Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi, termasuk tempat tidur, pakaian dan alat makan.
- Hindari kontak dengan hewan liar.
- Bagi Anda yang sering berpergian, jika kembali dari wilayah yang terjangkit monkeypox, waspada gejala penyakit selama 3 minggu.