ETIOPATOGENESIS DAN TERAPI TOPIKAL PADA LINGKARAN HITAM BAWAH MATA
Lingkaran hitam bawah mata (LHBM) merupakan kelainan kulit dengan kegelapan relatif pada kelopak mata bawah yang disebabkan oleh berbagai faktor penyebab antara lain anatomi wajah, perubahan jaringan lunak, serta peranan dari kulit. Data prevalensi lingkaran hitam bawah mata sangatlah sedikit karena etiologi yang masih belum jelas. Sebuah studi di India, menyatakan bahwa prevalensi terbanyak pada rentang usia 16-25 tahun dan jenis kelamin perempuan. Faktor penyebabnya dapat berupa endogen (genetik, usia lanjut, excessive vascularity, defisiensi vitamin K, struktur wajah, sinusitis kronik, infraorbital swelling, kulit yang tipis) dan eksogen (paparan sinar matahari, dermatitis kontak alergi, fatigue, hiperpigmentasi pascainflamasi, terapi hormon). Pigmen melanin dan pigmen hemosiderin juga berperan dalam etiopatogenesis. Ranu dkk., mengklasifikasikan LHBM menjadi empat tipe berdasarkan faktor penyebab, yaitu tipe konstitusional, tipe pascainflamasi, tipe vaskular dan tipe efek shadow. Huang dkk., mengklasifikasikan LHBM menjadi empat tipe berdasarkan gambaran klinis dan pembuluh darah, yaitu tipe pigmentasi/P type, tipe vaskular/V type, tipe struktural/S type dan tipe campuran (mixed)/M type. Pemeriksaan LHBM dapat dilakukan dengan uji peregangan kelopak mata, pemeriksaan lampu wood, dermatoskop dan imaging. Lingkaran hitam bawah mata merupakan masalah kosmetik yang dapat memengaruhi penampilan seseorang terutama perempuan, sehingga banyak orang yang mencari terapi untuk kondisi ini terutama yang mudah diaplikasikan sendiri. Terapi topikal dipilih karena merupakan cara yang paling mudah. Pilihan terapi topikal yaitu hidrokuinon, asam kojik, asam azeleat, arbutin, vitamin C, retinoid dan vitamin K. Belum ada konsensus pasti yang menjelaskan mengenai terapi standar untuk lingkaran hitam bawah mata.
Kata kunci: etiopatogenesis lingkaran hitam bawah mata terapi topikal