Bila Saya Terinfeksi Sifilis, Bagaimana Mengobatinya?
Banyak yang menganggap, membicarakan Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah hal tabu. Apalagi bila seseorang terinfeksi, stigma yang melekat padanya kerap membuat penderita semakin sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Padahal dengan berdiskusi, konsultasi, dan memeriksakan diri ke dokter, upaya pencegahan dan penanggulangan IMS bisa menjadi lebih efektif.
Saat ini, infeksi sifilis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini kembali muncul di beberapa negara terutama di Jepang. Sementara tahun lalu Amerika mencapai rekor tertinggi kasus IMS, termasuk sifilis. Di Australia, dalam enam tahun terakhir, enam bayi meninggal karena sifilis. Dan setiap tahunnya ada tambahan 200 kasus baru IMS. Apakah Indonesia aman? Belum tentu. Sebagian kasus sifilis yang terjadi di Indonesia tak terdeteksi akibat penderita tidak memeriksakan diri ke dokter, dan laporan kasus masih sangat terbatas.
Sifilis adalah penyakit sistemik yang terjadi dalam 4 tahap. Pada tahap akhir, sifilis mencapai tahap paling kronis yang mengenai organ dalam tubuh hingga menyebabkan kematian. Mari tingkatkan kesadaran diri untuk deteksi dini terhadap sifilis, terutama bila Anda menyadari adanya gejala-gejala.
Gejala Klinis
Tanda paling awal adalah munculnya luka atau koreng pada lokasi kontak seksual, luka tidak nyeri sehingga sering terabaikan. Kelainan yang paling khas adalah adanya ruam-ruam merah-hitam bersisik, bisa terdapat di seluruh area tubuh, yang paling khas adalah di rongga mulut, telapak tangan, kelamin, anus. Gejala ini akan muncul 2 hingga 4 minggu atau bahkan lebih lama. Tak perlu tunggu sampai luka menyebar, satu saja terdapat luka dengan ciri tersebut, segera periksakan ke dokter spesialis kulit dan kelamin di rumah sakit terdekat.
BACA JUGA: Sifilis Bisa Sebabkan Kematian
Pemeriksaan Apa yang Harus Dijalani?
Serangkaian tes akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan gejala yang diderita. Pada tahap awal dokter akan memeriksa bagian luka yang terinfeksi dilanjutkan dengan tes darah. Pasangan Anda juga perlu diperiksa untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Pengobatan Apa yang Harus Diberikan?
Bagi penderita infeksi sifilis primer dan sekunder, dokter akan memberikan pengobatan antibiotika penisilin. Bagi penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap penisilin, obat dapat diberikan secara oral atau melalui suntikan.
Dapatkah sifilis disembuhkan? Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, sehingga dengan pengobatan yang tepat, tentunya infeksi akan teratasi. Tes VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory) juga dapat dilakukan untuk memastikan apakah Anda mengidap sifilis atau tidak. Setelah medapat pengobatan, Anda akan dievaluasi dan dipantau secara berkala selama dua tahun. Bila hasilnya memuaskan, bisa dinyatakan sembuh. Sayangnya, pada penderita sifilis tersier pemantauan infeksi perlu waktu yang lebih panjang.
Mari turut berperan dalam upaya pencegahan penyebaran infeksi sifilis. Cara paling ampuh yaitu dengan setia pada satu pasangan. Bagi kaum muda yang belum menikah, jauhkan diri dari narkoba, perilaku seks bebas dan pernikahan dini.
BACA JUGA: Waspadai Herpes Genital