Jika Tidak Segera Ditangani, Infeksi Menular Seksual Bisa Menyebabkan Komplikasi
Infeksi menular seksual (IMS), dapat berupa infeksi bakteri, virus dan parasit. Komplikasi dapat bervariasi mulai dari yang paling ringan hingga paling berat. Bahkan komplikasi dari IMS bisa menyebabkan kanker dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya.
Diagnosis dan pengobatan dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi pada IMS. Ketahuilah bahwa sebagian IMS tidak memiliki gejala, jadi satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa Anda terinfeksi, adalah dengan pemeriksaan laboratorium tertentu yang disarankan oleh dokter SpKK. Pemeriksaan akan memastikan diagnosis dan pengobatan sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi.
IMS yang disebabkan bakteri
Klamidia atau gonorea yang tidak ditangani dapat memiliki risiko komplikasi yang tinggi. Antara 10 hingga 30% wanita yang terinfeksi IMS jenis ini kemungkinan besar akan menderita penyakit radang panggul, infeksi ini biasanya menyebar ke organ reproduksi wanita. Radang panggul bisa menjadi cukup berat dan dapat menyebabkan sepsis dan kematian, walaupun jarang terjadi.
Sekitar 10 hingga 20% penderita radang panggul dapat menghasilkan jaringan parut yang menyebabkan infertilitas, bersama dengan nyeri panggul kronis dan kehamilan ektopik (tuba).
Human Papilloma Virus (HPV)
HPV dapat menyebabkan kutil kelamin atau kanker tergantung pada strain atau tipenya. Kutil kelamin umumnya tidak menyebabkan komplikasi medis yang parah, namun menurunkan kualitas hidup karena penderita bisa menjadi tidak percaya diri, stres, atau selalu cemas. Komplikasi yang timbul dapat berupa infeksi kulit sekunder atau jaringan parut, dapat juga terjadi sebagai akibat pengobatan topikal atau tindakan bedah untuk kutil kelamin.
Komplikasi langka lainnya dari kutil kelamin adalah papillomatosis pernapasan (RRP). Komplikasi ini terjadi ketika virus HPV ditularkan melalui proses persalinan. Bayi-bayi yang terinfeksi biasanya akan mendapatkan HPV di sekitar pita suara, dan hanya bisa dihilangkan melalui proses bedah.
Sementara itu, komplikasi HPV yang berupa kanker dapat berupa kanker leher rahim, vagina, vulva, dubur, penis dan orofaring (mulut dan tenggorokan). Komplikasi dapat timbul selama perawatan bedah atau kemoterapi, termasuk jaringan parut pasca tindakan, infertilitas, atau infeksi sekunder. Apabila tidak ditangani segera, kanker ini dapat menyebabkan kematian.
Herpes Simplex Virus (HSV)
Komplikasi HSV minor yang seringkali ditemukan adalah infeksi kulit sekunder. Infeksi ini biasanya terjadi akibat garukan kulit yang mengalami infeksi.. HSV tidak menyebabkan infertilitas, tetapi herpes pasti dapat menciptakan atau berkontribusi pada hubungan seksual yang menyakitkan atau nyeri panggul kronis.
Namun, pada kehamilan, infeksi herpes simpleks dapat menyebabkan begitu banyak komplikasi, termasuk keguguran, persalinan dini dan bayi prematur. Pada beberapa kasus, komplikasi paling parah pada janin adalah jika infeksi menyebar ke otak dan sistem saraf. Herpes, meningitis, dan ensefalitis dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat. Jika seorang wanita hamil mengalami herpes genital pada saat melahirkan, bedah caesar biasanya dilakukan untuk mengurangi kemungkinan penularan herpes ke bayi.
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Karena HIV menyerang sistem kekebalan, komplikasi HIV dini yang sering terjadi adalah infeksi. Dengan kemajuan teknologi dan dunia medis saat ini, mereka penderita HIV yang baru terdeteksi biasanya memiliki kemungkinan hidup optimal hingga bertahun-tahun lamanya karena penyakit mereka (tidak aktif). Namun bila sampai di tahap akhir penyakit HIV yang disebut acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), komplikasi yang terjadi cukup banyak termasuk infeksi oportunistik terutama pada paru-paru dan otak serta kanker, yang dalam waktu singkat dapat berakibat fatal.