Pelaku Seks Aktif, Hati-hati dengan Penyakit Menular Gonore!
Bicara mengenai perilaku seksual, ada satu hal yang ditakuti oleh pasangan, yaitu penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual. Gonore atau yang lebih dikenal dengan kencing nanah merupakan salah satu penyakit seksual yang penularannya sangat mudah.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae atau Gonococcus ini paling mudah menginfeksi daerah yang hangat dan lembab, seperti saluran kemih pria, dan saluran reproduksi pada wanita (vagina dan serviks).
BACA JUGA: Cara Ini Bantu Cegah Infeksi di Area Genital
Gejala terinfeksi Gonore
Gejala Gonore atau kencing nanah biasanya timbul cukup cepat, yaitu 2-5 hari setelah terjadi infeksi, kadang-kadang dapat terjadi lebih lama. Pada wanita sulit ditentukan karena lebih sering tidak bergejala.
Gejala yang terjadi pada pria dan wanita pun berbeda. Lebih mudah untuk mengenali gejala pada pria karena gejala awal pada wanita dinilai tidak begitu jelas, bahkan sering keliru dianggap sebagai infeksi vagina atau saluran kemih.
Gejala yang akan dialami oleh pria:
- Lubang penis mengeluarkan cairan kental putih kekuningan atau putih susu, kadang-kadang disertai perdarahan.
- Bagian ujung penis bengkak, kemerahan, dan terasa nyeri.
- Frekuensi BAK meningkat dan tidak bisa ditahan.
- BAK terasa nyeri dan panas.
- Apabila kuman masuk akibat oral seks, dapat timbul keluhan tenggorokan terasa terbakar.
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening di selangkangan.
Gejala yang akan dialami oleh wanita:
- Berbeda dengan pria, pada wanita sering kali tidak bergejala, hanya timbul rasa nyeri pada panggul bawah.
- Umumnya terjadi bersamaan dengan infeksi klamidia
- Pada pemeriksaan menggunakan spekulum (cocor bebek), akan terlihat permukaan mukosa serviks kemerahan disertai adanya cairan kental putih kekuningan atau putih susu
- Nyeri saat melakukan hubungan seksual.
- Frekuensi BAK meningkat.
- Nyeri dan terasa panas saat BAK.
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening di selangkangan area leher.
- Demam.
Gejala yang dialami bayi ketika terinfeksi Gonore dari ibu:
- Muncul pada bayi baru lahir, selama 2 minggu pertama.
- Mata merah dan bengkak
- Mata mengeluarkan cairan kental seperti nanah.
Gonore bisa diobati dan penting untuk dicegah.
Gonore bisa diobati?
Bisa, tapi butuh penanganan dokter, tidak bisa menggunakan obat rumahan. Dokter perlu melakukan diagnosis dengan cara melakukan pengambilan sampel cairan dari serviks atau penis, lalu diperiksa di laboratorium untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan bagian anus dan tenggorokan juga dilakukan, untuk melihat ada atau tidak infeksi pada area tersebut, terutama pada pria homoseksual.
Apabila diagnosis Gonore positif, biasanya dokter akan melakukan pengobatan pemberian obat oral atau suntikan antibiotik. Pengobatan tidak hanya diberikan kepada pasien, tapi juga diberikan kepada pasangan seksualnya.
Setelah dua minggu melakukan pengobatan, pasien akan diminta untuk melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan bakteri Gonore benar-benar hilang.
Jika Gonore tidak segera diobati dapat menyebabkan rusaknya tuba fallopi, memengaruhi kesuburan, meningkatkan risiko kehamilan di luar rahim untuk wanita. Sedangkan untuk pria berisiko infertlitas, masalah pada prostat, atau luka pada bagian saluran kemih.
Penularan Gonore bisa dicegah
Untuk mencegah penularan pada orang lain atau bahkan terinfeksi kembali, lakukan:
- Bagi penderita Gonore, hindari melakukan hubungan seksual hingga pengobatan selesai.
- Penderita Gonore yang sedang hamil atau menyusui tetap konsumsi obat sesuai anjuran dokter hingga pengobatan selesai agar tidak menular ke janin atau bayi.
- Berkomunikasi pada pasangan seksual Anda, lakukan pula pemeriksaan dan pengobatan pada pasangan. Segera hindari melakukan aktivitas seksual dengan penderita Gonore.
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Gunakan kondom untuk menurunkan risiko terinfeksi Gonore dan penyakit seksual lainnya.
BACA JUGA: Mitos dan Fakta Soal Kondom